Arti
Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam
kepemimpinan ini terdapat hubungan antar-manusia, yaitu hubungan mempengaruhi
(dari pemimpin), dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut/bawahan karena
dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin.
Kepemimpinan
dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip,
definisi dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf
hidup manusia. Seperti ilmu-ilmu lain, kepemimpinan sebagai cabang ilmu
bertujuan untuk:
1.
Memberikan pengertian mengenai
kepemimpinan secara luas
2.
Penafsiran dan tingkah laku pemimpin,
dan
3.
Pendekatan terhadap permasalahan social yang
dikaitkan dengan fungsi pemimpin
Tipologi
Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe
kepemimpinan lain yang ada disekitar kita. Meskipun belum terdapat kesepakatan
bulat tentang tipologi kepemimpinan secara luas dikenal dewasa ini, lima tipe
kepemimpinan yang diakui keberadaannya ialah:
1. 1.
Tipe yang otokratik
Seorang
pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang otokratik memiliki serangkaian
karaterisik yang dapat dipandang sebagai karateristik yang negatif. Dilihat
dari segi persepsinya, pemimpin yang otokratik memilik ciri-ciri:
·
Pemimpin yang otokratik adalah seseorang
yang sangat egois
·
Menganggap tujuan organisasi identik
dengan tujuan pribadinya, oleh karena itu organisasi diperlakukannya sebagai
alat untuk mencapai tujuan prinadi tersebut
·
Kecendrungan memperlakukan para bawahan
sama dengan alat-alat lain, seperti mesin
·
Pengabaian peranan para bawahan dalam
proses pengambilan keputusan
2. 2.
Tipe yang paternalistic
Tipe
pemimpin yang paternalistik banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang masih
bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris.
Persepsi
seseorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan
organisasional dapat dikatakan diwarnai oleh harapan pengikutnya kepadanya.
Harapan itu pada umumnya berwujud keinginan agar pemimpin mereka mampu berperan
sebagai bapak yang bersifat melindungi. Akan tetapi, pemimpin yang paternalistik
legitimasi kepemimpinannya dipandang sebagai hal yang wajar dan normal, dengan
implikasi organisasioanalnya seperti dalam
kewenangan memerintah dan pengambilan keputusan sendiri.
Pemimpin
yang paternalistik biasanya juga seseorang yang mengutamakan kebersamaan. Jika
dianalisa lebih lanjut, karena pemimpin paternalistik bersifat kebapakan,
membuat pemimpin paternalistik memiliki pandangan bahwa para bawahan belum
mencapai tingkat kedewasaan.
3. 3.
Tipe yang kharismatik
Tipe
kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang
disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam
mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma
seorang pemimpin biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi
pemimpin tersebut.
4. 4.
Tipe yang laissez faire
Seperti
halnya dengan tipe pemimpin kharismatik, tipe kepemimpinan ini tidak dapat
dejelaskan secaara nyata. Meskipun demikian, pemimpin laissez faire terlihat sebagai “polisi lalu lintas” karna pada
umumnya organisai akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggotanya
terdiri dari orang-orang dewasa yang mengetahui tujuan dari organisasi
tersebut.
Seseorang
pemimpin laissez faire cenderung
lebih memilih pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri
tanpa mencampuri bagaimana organisasi harus dijalankan dan digerakkan.
5. 5.
Tipe yang demokratik
Seperti
diketahui bahwa tipe pemimpin ini adalah tipe pemimpin yang paling ideal
diantara semua tipe pemimpin yang pernah kita ketahui dan dipelajari. Secara
umum tipe pemimpin ini banyak dianut akan tetapi tidak selalu merupakan tipe
pemimpin yang efektif dalam kehidupan organisasional.
Ditinjau
dari persepsi tentang kehadiran atau keberadaannya dan peranannya, pemimpin
yang demokratik biasanya memandang dirinya selaku koordinator dan integrator
dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Nilai yang dianut oleh seorang
pemimpin yang demokratik adalah adanya falsafah hidup yang menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia. Sehingga penanganannya pun dilakukan dengan cara
manusiawi.
Dengan
demikian gaya kepemimpinan yang timbul adalah gaya pemimpin yang “people
centered” karena menempatkan unsur manusia dalam posisi yang paling sentral di
organisasi.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Melihat
fakta riil yang terjadi, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi alur proses
kepemimpinan, yaitu:
1. 1.
Faktor kemampuan individu
Dalam
kepemiminan, faktor pribadi yang berupa berbagai kompotensi seorang pemimpin sangat
mempengaruhi proses kepemimpinannya. Dalam hal ini, komsepsi kepemimpinan
umumnya memusatkan kepada pribadi pemimpin degan kemampuannya. Seorang pemimpin
di era modern didasarkan pada beberapa kelebihan yang tidak dimiliki orang
lain, seperti kecerdasan, tingkat pendidikan, tangung jawab, dll.
2. 2.
Faktor Jabatan
Seorang
pemimpin dalam berprilaku harus selalu mengindahkan dalam posisi dimana ia
berada. Seorang perwira tinggi tentunya dalam memberikan perintah akan berbeda
gayanya dengan rektor.
3. 3.
Faktor Situasi dan Kondisi
Situasi
khusus selalu membutuhkan tipe kepemimpinan yang khusus pula. Seorang pemimpin
dalam hal ini harus memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap situasi dan
kondisi yang menyertai para bawahannya. Bila tidak, maka yang muncul bukanlah
komitmen melainkan perlawanan dari para bawahan yang mengakibatkantidak
efektifnya suatu kepemimpinan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi
berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu
salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
- Implikasi
prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja
dan formulasi kebijakan
2.
- Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif,
perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan
yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi ,
dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui
penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada
tingkat yang memuaskan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi
Organisasi apapun yang berdiri, tentu
akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan),
harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus
diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain mesti
ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada tataran praktis-managerial,
konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep
rapi, bersinergis, dan efektif.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan
yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi ,
dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui
penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada
tingkat yang memuaskan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi
Organisasi
apapun yang berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada
unsur filosofi (pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di
dalamnya. Semua faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang
diharapkan. Dengan kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada tataran praktis-managerial,
konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep
rapi, bersinergis, dan efektif.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. - Implikasi prosedural meliputi tata
cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. - Implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle
Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara
tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang
mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan
memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Organisasi
apapun yang berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada
unsur filosofi (pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di
dalamnya. Semua faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang
diharapkan. Dengan kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada
tataran praktis-managerial, konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga
dalam organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
Kartini Kartono. 1994.Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Setiawan, B. A, Abd. Muhith.2013.Transformational Leadership.Jakarta:Raja
Grafindo Persada
Siagian,
S. P.2010.Teori dan Praktek Kepemimpinan.Jakarta:Rineka
Cipta
Belajarmanagement.2009. Tipe Pemimpin Demokratik. http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/07/06/tipe-pemimpin-demokratik/.15
April 2014 pada pukul 21.32
Dian Ratnas.2013.Tipologi Kepemimpinan. http://dian-ratnas.blogspot.com/2013/06/tipologi-kepemimpinan.html
. 15 April 2014 pukul 21.40
Muhammad Luthfi.2013. Implikasi Manajerial Kepimpinan dalam
Organisasi. http://muhammadlutfi27-lutfi.blogspot.com/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html
. 15 April pukul 22.00