Selasa, 28 Januari 2014

Kasus 1 (Tipe Kepemimpinan Otokratis)


     Tipe kepemimpinan jenis otokratis biasanya sangat perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas kerja, tapi jarang memberikan perhatian pada peran anak buahnya. Bagaimana tipe perilaku atau ciri pemimpin otokratis? Untuk menggambarkan hal tersebut, tipe kepemimpinan otokratis dapat dilihat dari perilaku nya yang merinci kepada ciri-ciri tipe otokratis. Perilaku pemimpin otokratis akan menampakkan ciri kepemimpinannya seperti :
  • Mengandalkan kekuasaan. Maksudnya adalah biasanya para pemimpin otokratis memegang kekuasaan sendiri, merumuskan sebuah keputusan sendiri.
  • Menganggap dirinya paling berkuasa
  • Keras dalam mempertahankan prinsip
  • Jauh dengan bawahannya 
  •    Perintah diberikan secara paksa kepada bawahannya 

Jika melihat dari kasus Bapak Hartoyo, sudah sangat terlihat bahwa tipe kepimpinan yang digunakannya adalah tipe otokratis. Pak Hartoyo lebih sering membuat keputusan sendiri dan membuat bawahannya merasa tidak nyaman dan senang. Jika dilihat dari respon para pegawainya, Pak Hartoyo terlihat jauh dengan bawahnnya. Mungkin dikarenakan sudah terbiasa dengan kedisplinan yang ketat di dalam tentara sebelumnya, Pak Hartoyo kembali menggunakan tipe kepimpinan tersebut di dalam perusahaan dan menganggap bawahannya sama dengan yang terdahulu.
Motivasi bawahan Pak Hartoyo yang sekarang dengan yang saat di tentara sangatlah berbeda. Jika di dalam tentara, kedisplinan sangatlah kuat dan tipe otokratis sangatlah cocok untuk disana. Jika dalam perusahaan, menurut saya lebih baik menggunakan tipe demokratis. Semua keputusan seharusnya bisa dirembukkan bersama-sama dan tidak ada rentangan yang jauh antara pemimpin dengan anggotanya.
Dibandingkan dengan kelebihan, tipe kepemimpinan ini lebih banyak kekurangannya. Kekurungannya itu seperti:
a. Keberhasilan yang dicapai adalah karena ketakutan bawahan terhadap atasannya bukan atas dasar keyakinan bersama.
b. Anggotanya selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan akan hukuman yang keras
c.  Pemimpin yang otokratis tidak menghendaki musyawarah bersama.
d.  Terbatasnya saran atau ide-ide untuk pegawainya.
e.  Pengawasan bagi pemimpin yang otokratis hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintahnya tersebut sudah ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
g.  Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
Adapun kelebihannya dari tipe kepemimpinan ini, yaitu:
a. Keputusan dapat diambil secara cepat
b. Mudah dilakukan pengawasan

Konsekuensinya bila Pak Hartoyo tetap mempertahankan gaya kepemimpinan ini, akan terjadi mogok kerja, demo pegawai, atau banyak bawahannya yang resign dari perusahaan tersebut. Saran saya Pak Hartoyo harus ditegur karna sikapnya tersebut, diberikan sedikit pengertian bahwa bawahannya butuh dirangkul dan diajak bersama-sama untuk mencapai sebuah keberhasilan bersama dan harus bisa mendengar suara-suara dari bawahannya.


2 komentar: