Selasa, 28 Oktober 2014

Kalimat Dasar

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat merupakan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Di dalam kalimat dasar hanya terdapat satu subjek dan satu predikat. Selain subjek dan predikat, di dalam kalimat dasar juga terdapat objek dan atau pelengkap serta keterangan. Subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap disebut juga unsure kalimat.

Biasanya sebuah kalimat itu memiliki Subjek dan Predikat juga bisa ditambah dengan unsur lain seperti Objek dan Keterangan.
Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek dalam kalimat Bahasa Indonesia biasanya adalah seseorang yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Dalam kalimat subjek biasanya berupa kata benda. Misalkan: ayah, mobil, gedung, sekolah, dll
2. Predikat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Misalkan: mencuci, makan, belajar, dll.
3. Objek adalah target yang dilakukan subjek. Misal: Saya(S) membaca(P) Koran(O). contoh lainnya adalah: Siswa(S) mengikuti(P) upacara bendera(O).
4. Keterangan disini dapat berupa keterangan tempat, waktu ataupun alat bantu. Missal: di kamar, dengan perlahan, kemarin, dll.

1. pola SP
Contoh polanya adalah: Saya(S) mahasiswa(P). contoh lainnya adalah Gedung ini(S) akan dihancurkan(P)
2. pola SPK
Contohnya adalah: Ibu(S) pergi(P) ke pasar(K)
3. pola SPO
Contoh kalimatnya adalah: Saya(S) cinta(P) produk Indonesia(O)
4. pola SPPel
Misalnya: Badu(S) menjadi(P) ketua kelas(Pel)

Hal yang membedakan Objek dengan Keterangan dan Pelengkap adalah dalam pola SPO Objek dapat berubah menjadi Subjek, sedangkan Keterangan dan Pelengkap tidak bisa. Perhatikan ketiga contoh di atas bila di ubah.

1. Pasar(K) dipergi(P) oleh ibu(S).
2. Produk Indonesia(S) dicintai(P) oleh saya(O).
3. Ketua kelas(Pel) dijadikan(P) oleh Badu(S).

Kalimat pertama dan ketiga menjadi kalimat yang tidak logis. Lain halnya untuk kalimat kedua, kalimat kedua masih memiliki arti yang sama dengan kalimat yang sebelumnya.

5. pola SPOPel
Misalnya: Kami(S) membeli(P) spidol(O) untuk kelas(Pel).

6. pola SPOK
Pada umumnya Keterangan dapat di tempatkan di manapun. Di awal, tengah atau akhir kalimat.
Misalnya: Saepul(S) mengajari(P) Asep(O) kemarin(K waktu).
Di dapur(K tempat) Asep(S) makan(P) ayam(O).
Juragan(S) membeli(P) di pasar(K tempat) seekor ikan(O).
 
Jenis-Jenis Kalimat 

Kalimat Tunggal
         
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas, kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap. ( definisi kalimat tunggal )

Contoh:
1. Rista menggambar.
    Kalimat inti
2. Rista menggambar bunga teratai.
    Kalimat luas
3. Ayamnya lima ekor.
    Kalimat nominal
 
     Selain kalimat tunggal, kita juga mengenal adanya kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih klausa. Hubungan antarklausa tersebut ditandai dengan kata hubung (konjungsi). ( definisi kalimat majemuk )
 
Kalimat majemuk
      Adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat.

Pada umumnya, kalimat majemuk dibagi menjadi :

a. Kalimat majemuk setara
Adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat, tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.


Kata penghubungnya antara lain: dan, atau, tapi, bahkan, kemudian dsb.
Contoh : Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.

b. Kalimat majemuk bertingkat
Adalah kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan aank kalimat. Anak kalimat merupsksn perluasaan dari induk kalimat.
Contoh : -ketika aku menonton tv, Ibu dating. (anak kalimat keterangan waktu)
-anak yang berjilbab itu memenangkan olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)

c. Kalimat majemuk campuran
Adalah kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.

d. Kalimat majemuk rapatan
Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh :
Ibu sedang memasak
Ibu sedang menggoreng ikan
Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.

Daftar Pustaka
 Handika. 2012. http://handikaabdillah20021992.blogspot.com/2012/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html . pada tanggal 28 Oktober pukul 21.00
 Aan. 2011. http://aanvagelink.blogspot.com/2011/10/kalimat-dasar.html . pada tanggal 28 Oktober pukul 21.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar